
gaji UMR bisa nabung
Banyak orang bilang, “Mana bisa nabung kalau gaji cuma UMR?” Padahal, asal punya strategi dan disiplin, gaji berapa pun tetap bisa bikin tabungan tumbuh. Kuncinya bukan di jumlah uang, tapi di cara kamu ngatur uangnya. Jadi, kalau kamu termasuk yang masih ragu apakah gaji UMR bisa nabung, jawabannya: bisa banget!
1. Pisahkan Kebutuhan dan Keinginan
Kesalahan paling umum orang bergaji UMR adalah nggak bedain antara butuh dan pengen. Misalnya, makan di luar tiap malam bukan kebutuhan, tapi keinginan.
Solusi:
Sebelum gajian, buat daftar pengeluaran: mana yang wajib (makan, transport, tagihan) dan mana yang bisa dikurangi. Biasakan nanya ke diri sendiri sebelum beli sesuatu:
“Aku butuh, atau cuma pengin?”
2. Gunakan Rumus 50/30/20 (Versi UMR)
Metode klasik ini bisa disesuaikan biar tetap realistis:
- 50% untuk kebutuhan pokok: sewa, makan, listrik, transportasi.
- 30% untuk keinginan & hiburan: jajan, nongkrong, beli hal kecil yang bikin senang.
- 20% untuk tabungan & darurat: meski sedikit, yang penting rutin.
Kalau pengeluaranmu lebih tinggi, ubah jadi versi 60/30/10, yang penting masih ada porsi buat nabung, sekecil apa pun.
3. Pisahkan Rekening Tabungan dan Harian
Punya satu rekening buat semua kebutuhan = jebakan. Uang tabungan bisa “terseret” tanpa sadar.
Solusi:
- Gunakan rekening utama untuk kebutuhan sehari-hari.
- Buat rekening kedua khusus tabungan, dan jangan install aplikasinya di HP!
Cara ini bantu kamu lebih disiplin karena nggak gampang “ngambil dulu nanti ganti.”
4. Otomatiskan Tabungan
Begitu gaji masuk, langsung sisihkan sebagian untuk tabungan — jangan tunggu sisa.
Prinsipnya: Nabung dulu, baru belanja.
Kalau nunggu sisa, biasanya nggak akan ada sisa. Kamu bisa manfaatkan fitur auto-debit dari bank biar lebih praktis.
5. Kurangi Pengeluaran Tak Terlihat
Biaya kecil tapi rutin sering jadi penyebab uang cepat habis: langganan aplikasi yang jarang dipakai, kopi harian, atau ongkir impulsif.
Solusi:
- Review langganan digital tiap bulan.
- Batasi jajan delivery jadi 1–2 kali seminggu.
- Bawa air minum dan bekal ke kantor — hemat bisa sampai ratusan ribu per bulan!
6. Cari Tambahan Penghasilan Ringan
Kalau pengeluaran udah ditekan tapi masih pas-pasan, mungkin waktunya cari penghasilan tambahan. Misalnya:
- Freelance kecil (nulis, desain, admin sosial media).
- Jual barang preloved.
- Buka jasa kecil-kecilan dari hobi (foto, edit video, baking, dll).
Menurut Kompas, generasi muda di kota besar makin kreatif cari side income buat jaga keuangan tetap sehat.
7. Gunakan Sistem Amplop (Versi Digital atau Manual)
Cara klasik tapi manjur: pisahkan uang berdasarkan kategori pengeluaran. Bisa pakai amplop fisik atau aplikasi keuangan seperti Money Lover, Wallet, atau Catatan Google Sheets.
Dengan sistem ini, kamu bisa lihat dengan jelas uang mana yang udah kepakai dan mana yang masih aman.
8. Prioritaskan Dana Darurat
Sebelum investasi atau beli barang mahal, pastikan kamu punya dana darurat minimal 1–3 bulan pengeluaran. Ini penting banget biar nggak panik kalau tiba-tiba kehilangan penghasilan atau ada kebutuhan mendadak.
9. Belajar Investasi Pelan-Pelan
Kalau tabunganmu udah stabil, pelan-pelan mulai belajar investasi. Kamu bisa mulai dari yang kecil seperti reksa dana atau emas digital. Jangan tergoda “cuan cepat” — fokus pada konsistensi.
Artikel terkait tentang budgeting buat si boros juga ngebahas cara bikin keuangan tetap aman meski masih pengin jajan kecil seperti boba atau kopi favorit.
Kesimpulan
Gaji UMR bisa nabung asal kamu tahu prioritas, disiplin, dan punya strategi jelas. Nggak perlu langsung besar, yang penting rutin dan konsisten. Ingat, nabung itu bukan soal nominal, tapi kebiasaan.
Mulai dari hal kecil hari ini — karena tabungan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang kamu ambil dengan sadar. 💪💰