
voice commerce
Voice commerce ini hadir. Teknologi terus mengubah cara kita berbelanja. Jika dulu konsumen hanya mengenal belanja online lewat klik di aplikasi, kini kegiatan belanja semakin dipermudah dengan adanya perintah suara. Didukung oleh asisten virtual seperti Alexa, Siri, dan Google Assistant, tren ini diprediksi akan menjadi masa depan e-commerce.
Apa Itu Voice Commerce?
Metode belanja online menggunakan perintah suara. Konsumen cukup berbicara dengan perangkat pintar untuk mencari produk, memesan, hingga melakukan pembayaran.
Menurut Wired, voice commerce tumbuh pesat di Amerika Serikat dan Eropa, dan kini mulai masuk pasar Asia dengan potensi besar.
Cara Kerja Belanaja Dengan Perintah Suara
- Perintah Suara
Pengguna memberikan instruksi, misalnya: “Beli kopi bubuk merek X”. - Pemrosesan oleh AI
Asisten virtual memproses perintah dan mencocokkannya dengan katalog e-commerce. - Konfirmasi
Pengguna diberi opsi harga dan merek, lalu memilih lewat suara. - Pembayaran Otomatis
Sistem terintegrasi dengan dompet digital atau kartu kredit.
Kelebihan Voice Commerce
- Praktis: Belanja cukup dengan bicara, tanpa harus menyentuh layar.
- Cepat: Cocok untuk pembelian barang rutin seperti makanan, obat, atau kebutuhan rumah.
- Aksesibel: Membantu pengguna lanjut usia atau difabel yang kesulitan menggunakan aplikasi.
- Personalisasi: AI belajar dari kebiasaan belanja pengguna untuk memberi rekomendasi lebih tepat.
Tantangan Voice Commerce
- Keamanan Data: Risiko penyalahgunaan perintah suara.
- Kesalahan Interpretasi: AI bisa salah mengenali produk atau merek.
- Keterbatasan Bahasa Lokal: Teknologi belum sepenuhnya mendukung semua bahasa Asia Tenggara.
Menurut KompasTekno, adopsi teknologi suara di Indonesia masih menghadapi kendala bahasa, namun potensinya besar seiring berkembangnya AI multibahasa.
Voice Commerce dan Gen Z
Generasi Z adalah pengguna terbesar teknologi digital. Mereka terbiasa dengan interaksi cepat dan seamless. Belanja dengan perintah suara menawarkan pengalaman yang sesuai gaya hidup multitasking Gen Z.
Artikel terkait tentang live shopping menunjukkan bagaimana Gen Z selalu mencari pengalaman belanja interaktif, termasuk lewat suara.
Masa Depan Voice Commerce
Voice commerce diprediksi akan menjadi bagian dari ekosistem smart home. Bayangkan, cukup berkata: “Tambah susu ke keranjang belanja”, lalu produk otomatis terkirim ke rumah.
Integrasi dengan AI canggih membuat pengalaman belanja lebih personal, aman, dan efisien.
Kesimpulan
Voice commerce adalah inovasi baru dalam e-commerce. Dengan perintah suara, belanja menjadi lebih mudah, cepat, dan personal. Meski ada tantangan bahasa dan keamanan, potensinya sangat besar di Asia Tenggara.
Bagi brand dan pelaku e-commerce, inilah saatnya bersiap menghadapi era belanja berbasis suara.