bandingin diri di sosial media
Lagi scroll Instagram, tiba-tiba lihat teman posting liburan atau pencapaian baru, dan tanpa sadar kamu mulai bandingin diri di sosial media. Kalau kamu pernah merasa kayak gini, tenang — kamu nggak sendiri. Fenomena ini ternyata wajar banget, tapi bisa jadi sumber stres kalau nggak dikontrol.
“Kok hidup aku gini-gini aja, ya?”
Kalau kamu sering ngerasa kayak gini, tenang, kamu nggak sendiri.
Fenomena bandingin diri di sosial media ini dialami banyak orang — bahkan oleh mereka yang kelihatannya hidupnya sempurna di layar. Tapi kenapa sih, kita suka banget ngelakuin itu padahal ujung-ujungnya malah bikin stres?
Perbandingan Sosial: Naluri yang Manusiawi
Menurut teori social comparison dari psikolog Leon Festinger, manusia memang punya kecenderungan alami buat menilai dirinya dengan membandingkan dengan orang lain.
Dulu, perbandingan ini terbatas pada orang sekitar — tetangga, teman kuliah, atau rekan kerja. Tapi sekarang, berkat media sosial, “lingkungan perbandingan” kita jadi jauh lebih luas.
Menurut BBC Worklife, sosial media memperbesar efek perbandingan karena kita terus-menerus terpapar versi terbaik dari kehidupan orang lain, tanpa konteks perjuangan di baliknya.
Kenapa Kita Sering Bandingin Diri di Sosial Media?
📸 1. Kita Cuma Lihat yang Bagus-bagus Aja
Orang jarang posting momen gagal atau sedih. Yang muncul di feed hanyalah highlight hidup mereka, bukan keseluruhan ceritanya.
Akhirnya, kita bandingin behind the scene hidup sendiri sama edited version hidup orang lain.
💭 2. FOMO (Fear of Missing Out)
Rasa takut ketinggalan bikin kita ngerasa harus punya hidup yang sama keren.
“Dia udah nikah, aku belum.”
“Dia udah punya bisnis, aku masih kerja biasa.”
Padahal tiap orang punya waktu dan jalannya masing-masing.
❤️ 3. Validasi Diri dari Likes dan Komentar
Media sosial kadang bikin kita mencari pengakuan lewat angka — likes, views, atau followers.
Dan kalau angka itu lebih kecil dari orang lain, kita mulai merasa kurang berharga.
🧠 4. Algoritma yang Bikin Kita Terjebak
Platform sosial media dirancang buat terus menampilkan konten yang memicu emosi — termasuk rasa iri atau kagum.
Menurut Wired, sistem algoritma ini sengaja dibuat biar pengguna betah, meski efeknya bisa menurunkan rasa percaya diri.
Dampak Buruk Terlalu Sering Bandingin Diri
- 😞 Menurunkan kepercayaan diri.
Kamu mulai merasa hidupmu “kurang menarik.” - 🧠 Meningkatkan kecemasan dan stres.
Kamu takut gagal atau ketinggalan terus. - 💬 Hubungan sosial jadi tidak sehat.
Kamu sulit ikut bahagia atas pencapaian orang lain. - 💤 Kehilangan fokus hidup sendiri.
Kamu jadi sibuk membandingkan, bukan berkembang.
Menurut Psychology Today, kebiasaan membandingkan diri di sosial media bisa menimbulkan efek seperti low self-esteem, overthinking, dan bahkan depresi ringan.
Cara Berhenti Bandingin Diri di Sosial Media
🌿 1. Ingat, yang Kamu Lihat Hanya Cuplikan
Kehidupan orang di sosial media bukan film dokumenter, tapi trailer terbaiknya.
Jadi jangan nilai diri sendiri dari potongan cerita orang lain.
📴 2. Kurangi Waktu Scroll
Nggak harus langsung detox total, cukup batasi waktu.
Misal, 30 menit pagi dan malam aja.
Gunakan fitur screen time biar kamu sadar berapa lama waktu yang dihabiskan.
🧘 3. Fokus ke Diri Sendiri
Catat hal-hal baik yang udah kamu capai, sekecil apa pun.
Misal: “Hari ini aku bisa bangun pagi dan olahraga.”
Kebahagiaan bukan cuma soal pencapaian besar, tapi soal progres kecil yang konsisten.
💌 4. Kurasi Timeline Kamu
Unfollow akun yang bikin kamu ngerasa insecure, dan follow akun yang inspiratif, lucu, atau edukatif.
Lingkungan digital juga bisa kamu bentuk sesuai kebutuhan mentalmu.
💬 5. Latih Self-Compassion (Belas Kasih ke Diri Sendiri)
Kamu nggak kalah keren dari orang lain — kamu cuma punya ritme dan prioritas yang berbeda.
Berhenti bandingin prosesmu dengan hasil orang lain. 🌻
Kesimpulan
Bandingin diri di sosial media itu wajar, tapi kalau kebiasaan itu mulai bikin kamu kehilangan kepercayaan diri, waktunya berhenti sejenak dan refleksi.
Kehidupan orang lain bukan tolak ukur suksesmu.
Yang lebih penting adalah gimana kamu tumbuh, belajar, dan tetap waras di tengah dunia digital yang serba cepat ini.
Jadi, lain kali pas scroll Instagram dan mulai ngerasa “kok hidup aku nggak kayak dia,” coba bilang ke diri sendiri:
“Hidupku juga berharga, cuma versinya berbeda.” 🌱
